Cari Blog Ini

Kamis, 10 November 2011

No Resi Bukti Pengiriman

No Resi adalah no bukti pengiriman produk yang dipesan kepada konsumen yang dapat diperiksa pada biro pengiriman yang disepekati, berikut adalah no resi pengiriman paket kapsul kelor :
  1. 1629031000002 - JNE - Bpk Mas Adi
  2. 1645273600008 - JNE - Bpk Buanergis G
  3. 1669761050007 - JNE - Bpk Mulyanto
  4. 1651266100004 - JNE - Bpk Edison S
  5. 1669760850004 - JNE - Bpk E Basuki
  6. 1687336660000 - JNE - Ibu Aida
  7. 1678613230009 - JNE - Ibu Aida
  8. 1651319250007 - JNE - Ibu Eni
  9. 1678627180000 - JNE - Bpk Yudi
  10. 1678691560005 - JNE - Ibu Agnes
  11. 1666373810005 - JNE - Bpk Jhon Haris
  12. 1666373740005 - JNE - Bpk Yusuf Janwar
  13. 1669768510009 - JNE - Bpk Mulyanto
  14. 1666373720007 - JNE - Bpk Brenli
  15. 1629041350005 - JNE - Ibu Sutarmi
  16. 1669768520008 - JNE - Ibu Sri
  17. 1633845040000 - JNE - Ibu Nurisma
  18. 1633916420007 - JNE - Ibu Nurina Kusuma I
  19. 1666373830003 - JNE - Ibu Ratna Yulianti
  20. 1629058310009 - JNE - Bpk Dedy Herianto
  21. 1645252790003 - JNE - Ibu Endang P
  22. 1651266090009 - JNE - Bpk Mulya S
  23. 1645268860004 - JNE - Bpk Ramses
  24. 1645255600002 - JNE - Ibu Angelica D
  25. 1669711470008 - JNE - Bpk Suyudi
  26. 1645252760006 - JNE - Ibu Eni
  27. 1669740580008 - JNE - Ibu Herlina Yamani
  28. 1678691580003 - JNE - Ibu Sri Hastuti
  29. 1645235720002 - JNE - Ibu Christamaya
  30. 1669711640005 - JNE - Ibu Mila Kurniawati
  31. 1645236750001 - JNE - Bpk Mansyur (Terapis)
  32. 1651260290008 - JNE - Ibu Dessy Natalia Malia
  33. 1645252810008 - JNE - Bpk Heri
  34. 1645252770005 - JNE - Bpk Megantono
  35. 1666346520009 - JNE - Ibu Louise Rondonuwu
  36. 1666373760003 - JNE - Bpk Sarjito
  37. 1666346530008 - JNE - Ibu Ria
  38. 1669767790006 - JNE - Bpk Buanergis Gultom
  39. 1666373800006 - JNE - Bpk Widodo Sutoyo
  40. 1651266080009 - JNE - Bpk A Mahfuzn M
  41. 1666373770002 - JEE - Bpk Teguh Hariyanto
  42. 1669768190003 - JNE - Bpk Anthony W
  43. 1678690590003 - JNE - Bpk Heriyanto Irawan
  44. 1704346690008 - JNE - Ibu Selvi
  45. 1704371340008 - JNE - Ibu H Liliek W
  46. 1704371360006 - JNE - Ibu Supriatini
  47. 1712847010003 - JNE - Ibu Anita Rosalina
  48. 1716595240002 - JNE - Ibu Retno Wahyuni
  49. 1698101690009 - JNE - Ibu Kartika Katono
  50. 1712757770004 - JNE - Bpk I Made K Y
  51. 1712769420003 - JNE - Bpk Muhsin Nugroho
  52. 1704361840006 - JNE - Ibu Chrismawati
  53. 1716646130009 - JNE - Ibu Agnes Bulan

Nama Lain Daun Kelor di belahan dunia

Other names for Moringa in English include:
  • "Drumstick tree", from the appearance of the long, slender, triangular seed pods.
  • "Horseradish tree", from the taste of the roots, which can serve as a rough substitute for horseradish.
  • "Ben oil tree", from the oil derived from the seeds
The Chinese name of the Moringa (辣木), pronounced "la mu" in Mandarin and "lat mok" in Cantonese, means "spicy (hot) wood", and is reminiscent of the English name "horseradish tree".
In some Indian-origin languages, the name is phonetically somewhat similar to Moringa, while in others it is quite different.
  • In Assamese, it is called Sojina.
  • In Punjabi, it is called Surajana.
  • In Tamil, the tree is called Murungai Maram (முருங்கை மரம்) and the fruit is called Murungai-kaai (முருங்கைக்காய்).
  • In Hindi, it is called sahjan (सहजन).
  • In Urdu, it is called Sohanjna.
  • In Marathi, it is called Shevaga (शेवगा).
  • In Rajasthani, it is called Shenano.
  • In Malayalam, it is known as Muringa, and the fruit is called Muringakaya or Muringakka.
  • In Dhivehi (Maldivian) , it is called Muranga.
  • In Kannada, it is known as Nuggekayee (ನುಗ್ಗೆಕಾಯಿ).
  • In Tulu, it is known as Noorggaee.
  • In Telugu, it is known as Munagachettu (మునగచెట్టు), and the fruit is called Munagakaya (మునగకాయ).
  • In Konkani, it is called Muska Saang or Mashinga Saang.
  • In Gujarati, it is called Saragvo.
  • In Oriya, it is called Sajana or Sujuna.
  • In Bengali, it is called Shojne danta (সজনে ডাঁটা).
  • In Nepali, it is known as Sajiwan or Swejan.
  • In Guyana, it is called Sijan.
  • In Hausa language, it is called Zogale.
  • In Sinhalese, it is called Murunga.
  • In Sindhi language, it is called Sohenjara. The fruit may also be called Singi or Singyu [plural].
  • in Siraiki it is called sohanjra. The flower is called bhata.
  • In Thai, it is called ma rum (มะรุม).
  • The Tagalog name in the Philippines - Malunggay - is also phonetically similar to "Moringa". In Ilocano, another Filipino language, it is called Marungay. It is called Kamunggay inVisayanMalungge in Pampango or Kapampangan. In the Bikol language, it is referred to as Kalunggay.
  • In Vietnamese, it is called "chùm ngây".
  • In Haiti, the Moringa is called the benzolive (or benzolivier).
  • In Nicaragua, the plant is referred to as Marango.
  • In Indonesian, the Moringa is called kelor (kalor in Malay).
  • In Javanese, it is called limaran.
  • In Mooré (Burkina Faso), it is called "Arzan Tiiga," which means "tree of paradise".
  • In Zarma (Niger), it is called Windi Bundu which means, loosely, "fencepost wood", a reference to its use as live fencing. The leaves are the primary part eaten, and in fact are so common that the Zarma word "kopto", or "leaf", is synonymous with cooked Moringa leaves.
  • In Dioula (Côte d'Ivoire), it is called "Arjanayiiri".
  • In Mauritius, the leaves are called "Brède Mouroum", while the drumstick part is known as "Bâton Mouroum".
  • In Konkani (Goa) it is called Saang or Maska Saang or Mashinga Saang.
  • In Ilokano it is called marunggay or marunggi.
  • In Myanmar (Burma) it is called "Dandalun".
  • In Chichewa language of Malawi they call it " Cham'mwamba"
  • In Madagascar it is called "ananambo"

Rabu, 02 November 2011

Hubungi Kami

Hubungi adalah fitur dimana anda dapat menghubungi, memesan, menanyakan dan konfirmasi akan n produk yang kami jual yang anda telah pesan. Untuk melakukan semua hal tersebut di atas, anda dapat melalui :


    • SMS/Phone                          : 085755459098
    • Email yahoomail                  : aris.shandy@yahoo.co.id
    • Email gmail                          : obatherbal11@gmail.com
    • YM                                       : aris.shandy
Semoga dengan fitur ini anda semua bisa memperoleh kejelasan atas  produk kapsul kelor yang kami jual

Pengiriman Kapsul Kelor

Pengiriman dilakukan setelah kami menerima konfirmasi pembayaran dari anda dan kami telah mengecek kebenarannya. Proses dan waktu pengiriman disesuaikan dengan konfirmasi waktu pembayaran dan jenis paket pengiriman yang anda inginkan, dimana :


  • Untuk konfirmasi pembayaran di bawah jam 12 siang, maka pengiriman dilakukan hari itu juga, dimana paket barang yang anda pesan akan dikirimkan oleh agen atau biro pengiriman hari itu juga.
  • Untuk konfirmasi pembayaran di atas jam 12 siang, maka pengiriman dilakukan juga pada hari yang sama, namun proses pengiriman oleh pihak agen atau biro pengiriman akan diikutkan pada hari berikutnya sesuai dengan aturan yang ada.
  • Untuk pemilihan paket ekspress atau kilat maka waktu pengiriman adalah 1-2 hari berdasarkan daya jangkau wilayah pengiriman, jika paket sampai lebih dari dua hari, kami akan menginformasikan kepada anda. Kemudian jika paket yang datang kepada anda mengalami keterlambatan dikarenakan permasalahan teknis pada agen atau biro pengiriman, kami akan mengabari anda dan anda sendiri dapat mengecek pada website agen atau biro pengiriman dengan memasukan no resi yang kami konfirmasi kepada anda via SMS ataupun Email.
  • Untuk pengiriman paket reguler maka waktu pengiriman adalah di atas 2 hari tergantung daya jangkau wilayah pengiriman. Untuk mengetahu proses dimana paket yang ada pesan dapat melihat pada website agen atau biro pengiriman dengan memasukan no resi yang kami konfirmasi kepada anda via SMS atau Email
  • Untuk keterlambatan proses pengiriman yang dikarenakan kesalahan pihak agen atau biro pengiriman bukan tanggung jawab kami, namun sebisa mungkin kami akan memberikan pilihan agen atau biro pengiriman terbaik untuk anda.
  • Untuk kerusakan atau kehilangan barang yang dikarenakan kesalahan pihak agen atau biro pingiriman bukanlah tanggung jawab kami, dikarenakan sebisa dan sebaik mungkin sebelum proses pengiriman produk atau barang yang anda pesan, kami sebisa mungkin mengecek kualitas, kondisi dan jumlah barang ataupun produk yang anda pesan termasuk dengan pengecekan pengemasan yang sesuai dengan standar keamanan.
  • Untuk anda senditri sebagai pembeli dan pelanggan, kami harap dalam menunggu barang yang anda pesan atau beli, dimohon sabar, sebisa mungkin pelayanan pengiriman paket terbaik akan kami berikan kepada anda.

Pembayaran

Pembayaran adalah cara membayar pesanan produk yang dipesan dan dibeli melalui online pada website Pembayaran meliputi jumlah uang yang didasarkan banyaknya jumlah pesanan barang yang dibeli ditambah dengan biaya ongkos kirim ke tujuan kota anda dari kota pusat penjualan kami. Dikarenakan ini adalah toko online, maka dari itu selain proses pemilihan dan pembelian barang, proses pembayarannya pun dilakukan via online, dimana kami tidak menerima pembayaran secara Cash On Delivery ( COD), hal ini dikarenakan kami ingin menjalankan bisnis ini secara online sekaligus sebagai pembelajaran akan rasa percaya dan peningkatan pelayanan bisnis online.

Untuk pembayaran produk dan barang yang dipesan dan dibeli dapat dilakukan dengan cara:

  1. Transfer ke rekening rekening bank, dimana kami menjadi nasabah di dalamnya, antara lain:
  • Bank BNI 46 no rekening 0168834264, atas nama Ahmad Efendy.
  • Bank BCA no rekening 1130924251, atas nama Ahmad Efendy

Ongkos Kirim

Ongkos kirim adalah ongkos yang dibebankan kepada pembeli, pelanggan yang memesan dan membeli barang berdasarkan berat volume barang, dimana kami Agen Jamur Dewa dalam menetapkan ongkos kirim disesuaikan dengan ongkos kirim yang ada pada agen atau biro pengiriman barang yang menjadi mitra bisnis kami yaitu JNE, Tiki, Pos Indonesia. Jika diantara pembeli atau pelangga menghendaki pengiriman melalui agen lain, maka terlebih dahulu mohon memberikan konfirmasi terlebih dahulu kepada kami perihal dimana kantor cabang biro pengiriman yang anda kehendaki yang ada di kota kami dan berapa biaya pengirimannya untuk ke kota anda.


Untuk mengetahui biaya ongkos kirim, bagi pembeli, pelanggan dan agen dapat melihat pada link website di bawah ini:


Pengakuan Konsumen Kapsul Kelor


Kelor yang identik sebagai penjernih air itu ternyata juga berkhasiat antidiabetes mellitus.
Maria Sumartini merasa bagai tanpa tulang, mudah letih. Membereskan pekerjaan rumah sebentar saja, ia cepat lelah. Oleh karena itu ia lebih sering duduk beristirahat daripada mengerjakan pekerjaan rumah. ‘Pekerjaan rumah memang tetap bisa diselesaikan, tapi jika rasa capai datang, mau tidak mau harus menghentikan kegiatan dan beristirahat,’ kata Sumartini.
Keadaan dua tahun lalu itu mendorong Sumartini memeriksakan diri ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Airmadidi, Manado, Sulawesi Utara. Biang keladi mudah lemasnya tubuh perempuan yang saat itu berusia 59 tahun akhirnya terkuak. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa Maria Sumartini positif diabetes mellitus. Kadar gula darah 384 mg/ml; kadar gula sewaktu normal, 120 mg/dl.
Daun kelor
Menurut dokter di Rumahsakit Pusat Pertamina Jakarta, dr Asep Saepul Rohmat SpPD, diabetes mellitus terjadi karena adanya kenaikan gula darah dalam pankreas. Kenaikan itu akibat gangguan metabolisme secara kronis produksi insulin dalam pankreas yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. ‘Insulin diproduksi tubuh sesuai kebutuhan dan asupan makanan,’ kata dr Asep.
Insulin berguna untuk memasukkan kadar gula darah ke dalam sel tubuh. Penderita diabetes mellitus biasanya mengalami proses produksi insulin yang berkurang dan fungsi insulin yang menurun. Untuk mengatasi diabetes mellitus, dokter di Puskesmas pun memberikan 2 jenis obat. Sumartini mengonsumsi obat itu 3 kali setiap hari. Hasilnya kadar gula
darah Sumartini memang turun menjadi 260 mg/dl sebulan kemudian.
Meski demikian, ia tetap rutin mengonsumsi obat dari dokter, memeriksa kadar gula darah 30 hari berselang, dan hasilnya tetap, kadar gula darah di atas normal. Itulah sebabnya ia memenuhi saran anak pertamanya di Timika, Provinsi Papua, untuk mengonsumsi rebusan daun kelor. Pada awal 2010 Maria Sumartini mulai merebus segenggam daun kelor dalam 3 gelas air hingga mendidih, dan tersisa 1 gelas. Air rebusan daun Moringa oleifera itu ia minum sekaligus. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari.
Sepekan pertama mengonsumsi, ia lebih bugar. Lelah dan lemas menghilang. ‘Tubuh terasa enteng dan segar,’ kata Sumartini. Sebulan rutin minum rebusan daun kelor, hasilnya menggembirakan. Kadar gula darah Sumartini turun menjadi 195 ml/dl. Pada bulan-bulan berikutnya ia tak lagi merebus daun anggota famili Moringaceae itu, tapi mengonsumsi 2 kapsul ekstraksi daun 3 kali sehari.
Maria Sumartini rutin memeriksakan kadar gula darah setiap bulan. Pengecekan terakhir pada pertengahan Januari 2011, kadar gula Sumartini 145 mg/dl. Selama ia disiplin mengonsumsi kapsul daun kelor, kadar gula darahnya selalu di bawah 200 ml/dl. Perempuan 62 tahun itu memang menjalankan gaya hidup sehat seperti meninggalkan kebiasaan menyeruput segelas teh manis dengan gula biasa. Ia selalu menggunakan gula khusus bagi penderita diabetes.
Setara glibenklamid
Sumartini kini merasa fit sehingga dapat mengunjungi sanak-saudaranya di berbagai daerah hingga ke Papua. Bagaimana duduk perkara kelor membantu menormalkan kadar gula? Para herbalis jarang meresepkan kelor kepada para pasien diabetes. Herbalis di Depok, Jawa Barat, Mahendra, lebih sering meresepkan brotowali, ciplukan, mimba, dan sambiloto untuk mengatasi penyakit itu. Menurut Mahendra kelor bisa membantu penyembuhan radang sendi dan nafsu makan.
Produsen herbal di Malang, Jawa Timur, Muslihudin, mengatakan daun kelor mengandung nutrisi lengkap yang tidak dimiliki oleh tanaman lainnya. ‘Selain untuk menjaga kesehatan, banyak penelitian di India yang membuktikan khasiat kelor sebagai antidiabetes,’ kata Muslihudin. Peneliti di Jhunjhunwala College, Mumbai, India, Dr Daoo Jayeshree, membuktikan daun kelor memberikan efek signifikan untuk mengatasi diabetes mellitus.
Ia menginduksi tikus dengan 45 mg intraperitoneal tunggal sereptozotocin per kg bobot badan sehingga mengidap diabetes. Kemudian Jayeshree memberikan 300 mg ekstrak daun kelor per kg bobot badan selama 35 hari secara oral. Hasilnya ekstrak daun kelor sebanding dengan pemberian 5 mg glibenklamid per kg bobot badan. Glibenklamid berfungsi meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. (Endah Kurnia Wirawati)


Hubungi 085755459098 - Untuk Produk Kapsul Morifera Daun

Harga Kapsul Kelor

Untuk harga kapsul Morifera Daun Kelor ditetapkan berdasarkan jumlah pemesanan dalam hitungan per botol, dimana:


Untuk kapsul kelor ekstrak 300 mg 
  • Untuk pembelian 1-4 botol, harga per botolnya                       Rp 100.000,00
  • Untuk pembelian 5-9 botol, harga per botolnya                       Rp  95.000,00
  • Untuk pembelian 10 - 19 botol harga perbotolnya                   Rp  90.000,00
  • Untuk pembelian 20 ke atas harga perbotolnya                       Rp  85.000,00 
  • Lebih dari 100, dapat hubungi kami untuk lebih jelasnya
       Untuk kapsul kelor ekstrak 500 mg
  • Untuk pembelian 1-4 botol, harga per botolnya                       Rp 125.000,00
  • Untuk pembelian 5-9 botol, harga per botolnya                       Rp  120.000,00
  • Untuk pembelian 10 - 19 botol harga perbotolnya                   Rp  115.000,00
  • Untuk pembelian 20 ke atas harga perbotolnya                       Rp  110.000,00 
  • Lebih dari 100, dapat hubungi kami untuk lebih jelasnya
            Untuk teh celup daun kelor
  • Untuk pembelian 1-4 box, harga per boxnya Rp 70.000,00
  • Untuk pembelian 5-9 box, harga per boxnya Rp  65.000,00
  • Untuk pembelian 10 - 19 box, per box nya Rp 60.000,00
  • Untuk pembelian 20 box, harga per boxnya Rp 55.000,00                     
UNTUK PEMESANAN DAN PEMBELIAN HUBUNGI 085755459098

Kapsul Daun Kelor

Hubungi 085755459098-Untuk Produk Kapsul Morifera Daun Kelor
 Kapsul daun kelor Ekstrak 300 mg 


Kapsul daun kelor Ekstrak 500 mg 

Morifera Herbal Tea

Teh Celup Ekstrak Daun Kelor

MORIFERA adalah kapsul kesehatan yang dibuat 100% dari ekstrak daun Moringa oleifera. Dalam sistem pengobatan kuno India (Ayurveda), daun Moringa oleifera dianggap sakti karena bisa digunakan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit.


Dengan penelitian ilmiah, terungkap bahwa daun ini ternyata mengandung berbagai unsur nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk memulihkan dan menjaga kesehatan. Orang-orang yang secara rutin   telahmengonsumsi MORIFERA terbukti tidak pernah lagi terkena sariawan, tidur menjadi nyenyak, tubuh terasa segar, pikiran lebih tenang dan mudah berkonsentrasi, kulit menjadi lebih bersih, BAB lancar. Selain itu, kandungan kalsium yang tinggi dalam MORIFERA juga akan mencegah keropos tulang.


Kenyataan bahwa penyakit bisa timbul karena adanya kekurangan nutrisi dalam tubuh. Anemia dan sariawan,
diketahui sebagai akibat kekurangan zat besi, beri-beri akibat kekurangan Vitamin B1, gondongan akibat kekurangan iodium, Kekurangan nutrisi juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Penyakit demensia keropos tulang akibat kekurangan kalsium, dan banyak lagi penyakit yang terkait dengan infeksi karena daya tahan tubuh melemah akibat kekurangan unsur nutrisi tertentu.


Dengan membawa semua nutrisi yang terkandung dalam daun Moringa oleifera, MORIFERA akan membantu memperbaiki dan menjaga kesehatan anda. (kerusakan pada jaringan otak dengan gejala antar lain menurunnya daya ingat, kesulitan berfikir logis, dan berperilaku semaunya) dahulu dianggap tidak ada kaitannya dengan nutrisi namun ternyata diketahui penyebabnya adalah akibat kekurangan Vitamin B3. Dapat disimpulkan bahwa keseimbangan nutrisi merupakan pondasi untuk membangun fisik maupun mental yang sehat.


Masalahnya kita tidak pernah tahu persis apakah makanan yang kita makan sehari-hari benar-benar telah memenuhi semua nutrisi yang diperlukan. Makanan yang mahal belum tentu mengandung nutrisi yang dibutuhkan. Bisa jadi di satu sisi kelebihan, namun di sisi lain tetap kekurangan. Apalagi banyak makanan yang dijual setelah melalui proses dan penyimpanan yang begitu panjang sehingga nutrisi yang seharusnya terkandung pada makanan tersebut telah banyak yang hilang.


Pohon Moringa oleifera memiliki daun yang mengandung nutrisi paling lengkap dibanding dengan tumbuhan jenis apapun. Selain vitamin dan mineral, daun moringa juga mengandung semua asam amino esensial (asam amino yang tidak diproduksi sendiri oleh tubuh dan karena itu harus disuplai dari luar tubuh dalam bentuk jadi). Asam amino sangat vital sebagai bahan pembentukan protein. Penelitian juga membuktikan bahwa daun ini sama sekali tidak mengandung zat berbahaya. Bahkan di beberapa daerah masyarakat sudah biasa memanfaatkannya sebagai sayuran terutama untuk melancarkan ASI.


Hubungi 085755459098 - Untuk Produk Teh Morifera Daun Kelor






Cara Kerja Tanaman Kelor

Cara Kerja Daun Kelor dalam Penyembuhan Penyakit

Penyakit yang dapat diobati :
Sakit kuning (Lever), Reumatik/encok/Pegal linu, Rabun ayam; Sakit mata, Sukar buang air kecil, Alergi/biduren, Cacingan; Luka bernanah;

Pemanfaatan :
1. Sakit Kuning
Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas
air kelapa hijau;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa
dan disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk
sampai merata.
Cara menggunakan: diminum, dan dilakukan secara rutin sampai
sembuh.

2. Reumatik, Nyeri dan Pegal Linu
Bahan: 2-3 gagang daun kelor, 1/2 sendok makan kapur sirih;
Cara Membuat: Kedua bahan tersebut ditumbuk halus;
Cara menggunakan: dipakai untuk obat gosok (param).

3. Rabun Ayam
Bahan: 3 gagang daun kelor;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas
air masak dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan
diaduk sampai merata.
Cara menggunakan: diminum sebelum tidur.

4. Sakit Mata
Bahan: 3 gagang daun kelor;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air dan
diaduk sampai merata. Kemudian didiamkan sejenak sampai
ampasnya mengendap;
Cara menggunakan: air ramuan tersebut digunakan sebagai obat
tetes mata.

5. Sukar Buang Air Kecil
Bahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel
yang telah diparut dalam jumlah yang sama;
Cara Membuat: Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah
dengan 1 gelas air, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum setiap hari.

6. Cacingan
Bahan: 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai, 1-2 batang
meniran;
Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum.

7. Biduren (alergi)
Bahan: 1-3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah dan adas
pulasari secukupnya;
Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore.

8. Luka bernanah
Bahan: 3-7 gagang daun kelor;
Cara Membuat: daun kelor ditumbuk sampai halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka sebagai
obat luar.



Hubungi 085755459098 - Untuk Produk Kapsul Morifera Daun

Manfaat Tanaman Kelor

KLASIFIKASI : 
Kelor disebut Moringaoleifera Lamk atau M. pterygosperma Gaertn. Termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae. Tanaman ini dikenal dengan namadaerah Marongghi, celor, kawona, motong, barunggai.

SIFAT KIMIAWI :  
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l:  Biji : Minyak “behen”.   Kulit akar:  Minyak terbang.
Senyawa lain: myrosine, emulsine, alkaloida pahit tidak beracun, vitamin A, B1, B2 dan C.

EFEK FARMAKOLOGIS :
Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat: Rasaagak pahit, netral, anti inflamasi, antipiretik, antiskorbut dan tidak beracun.

BAGIAN TANAMAN  YANG  DIGUNAKAN : 
Efek farmakologi dari penggunaan akar, daun dan biji.

Tanaman kelor merupakan perdu dengan tinggi sampai 10 meter, berbatang lunak dan rapuh, dengan daun sebesar ujung jari berbentuk bulat telur dan tersusun majemuk. Tanaman ini berbunga sepanjang tahun berwarna putih, buah besisi segitiga dengan panjang sekitar 30 cm, tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Menurut sejarahnya,tanaman kelor atau marongghi (Moringa oleifera), berasal dari kawasan sekitar Himalaya dan India, kemudian menyebar ke kawasan di sekitarnya sampai ke Benua Afrika dan Asia-Barat.

Bahkan, di beberapa negara di Afrika, seperti di Etiopia, Sudan, Madagaskar, Somalia, dan Kenya, sekarang mulai dikembangkan pula di Arab Saudi dan Israel, menjadi bagian untuk program pemulihan tanah kering dan gersang, karena sifat dari tanaman ini mudah tumbuh pada tanah kering ataupun gersang, dan kalau sudah tumbuh maka lahan di sekitarnya akan dapat ditumbuhi oleh tanaman lain yang lebih kecil, sehingga pada akhirnya pertumbuhan tanaman lain akan cepat terjadi.

Walau di Indonesia, khususnya di lingkungan perkampungan dan pedesaan, tanaman kelor baru sampai menjadi tanaman pagar hidup, batas tanah ataupun penjalar tanaman lain, tetapi manfaat dari daun dan karangan bunga serta buah muda sebagai sayuran, sudah sejak lama digunakan.
Sebagai tanaman berkhasiat obat, tanaman kelormulai dari akar, batang, daun, dan bijinya, sudah dikenal sejak lama di lingkungan pedesaan.

Seperti akarnya, campuran bersama kulit akar pepaya kemudian digiling-dihancurkan, banyak digunakan untuk obat luar (balur) penyakit beri-beri dan sebangsanya. Daunnya ditambah dengan kapur sirih, juga merupakan obat kulit seperti kurap dengan cara digosokkan. Sedangkan sebagai obat dalam, air rebusan akar ampuh untuk obat rematik, epilepsi, antiskorbut, diuretikum, sampai ke obat gonorrhoea. Bahkan, biji tua bersama dengan kulit jeruk dan buah pala, akan dapat menjadi “spiritus moringae compositus” yang digunakan sebagaistimulans, stomachikum, carminativum sampai diuretikum.

Sejak awal tahun 1980-an oleh Jurusan Teknik Lingkungan ITBbiji kelor digunakan untuk penjernihan air permukaan (air kolam, air sungai, air danau sampai ke air sungai) sebagai pengendap (koagulans) dengan hasil yang memuaskan. Oleh karena rangkaian penelitian terhadap manfaat tanaman kelor mulai dari daun, kulit batang, buah sampai bijinya, sejak awal tahun 1980-an telah dimulai. Saat itu fokus penelitian ditujukan kepada program pengadaan air jernih untuk para pemukim di kawasan pantai atau pesisir, khususnya di kawasan transmigrasi yang mengandalkan air payau atau gambut berwarna kecoklatan sebagai sumber air minum.

Rasa air gambut yang pahit dan warna kecoklatan, tentu saja tidak memenuhi syarat sebagai air minum. Bahkan, air gambut yang digunakan untuk mencuci pakaian pun yang berwarna putih justru akan berubah menjadi kecoklatan. Maka dengan sistem penyaringan sederhana ditambah dengan pengendap yang berasal dari serbuk atau tumbukan biji kelor, pada akhirnya akan menjadi air jernih, walau belum bersih. Sehingga untuk air minum harus dilakukan perlakuan, antara lain dimaak terlebih dahulu.

Di lingkungan pedesaan, penanaman kelor yang paling umum cukup dengan cara setekan batang tua atau cukup tua, yang langsung ditancapkan ke dalam tanah, apakah sebagai batas tanah, pagar hidup ataupun batang perambat. Walau semaian biji tua dapat dijadikan bibit, umumnya jarang dipergunakan. Disamping itu, manfaat lain dari batang bersama daun kelor, umumnya digunakan sebagai “alat” untuk melumerkan atau menon-aktifkan “kekuatan magis” seseorang, yaitu dengan cara disapu-sapukan ke bagian muka ataupun dijadikan “alat tidur”, misal seseorang yang tahan terhadap pukulan, bacokan, bahkan tidak mempan oleh terjangan peluru, maka dengan cara disapu-sapukan ke bagian tubuhnya, ataupun dijadikan alas tidurnya, atau ada pula air tanaman kelor disiramkan ke seluruh tubuhnya, maka kekuatan magis tubuhnya akan lumer atau hilang.

Hal yang sama juga kepada orang tua, umumnya pada zaman dulu yang memiliki “ajimat” sehingga kalau mau meninggal akan susah sekali, maka dengan menggunakan tanaman kelor, akan dapat dibantu untuk memudahkan kematiannya tersebut.

Pengalaman di Benua Afrika
Ada sebuah laporan hasil penelitian, kajian dan pengembangan terkait dengan pemanfaatan tanaman kelor untuk penghijauan serta penahan penggurunan di Etiopia, Somalia, dan Kenya oleh tim Jer-man, di dalam berkala Institute for Scientific Cooperation, Tubingen, 1993. Laporan tersebut dikhususkan terhadap kawasan yang termasukEtiopia, Somalia, dan Sudan, karena sejak lama sudah menjadi tradisi penduduknya untuk menanam pohon kelor, mengingat pohon tersebut dapat menjadi bagian di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan baku obat-obatan, juga untuk diperdagangkan.

Seperti di Lembah Rift untuk lahan seluas satu hektar hanya ditanamkan antara 30-50 batang, karena di antara pohon kelor tersebut ditanamkan pula tanaman lainnya penghasil pangan, seperti sorgum, jagung, bahkan tanaman lain untuk sayuran, khususnya kacang-kacangan. Maka, dengan cara ini karena pohon kelor memiliki kemampuan menyerap air tanah walau dari kandungan yang sangat minim hingga tanah menjadi lembab, tanaman lainnya akan ikut menjadi tumbuh subur. Apalagi kalau pohon kelor sudah besar dan tinggi, akan berfungsi pula sebagai pohon lindung ataupun pohon rambatan.

Di kawaan Arba Minch dan Konso, pohon kelor justru digunakan sebagai tanaman untuk penahan longsor, konservasi tanah, dan terasering. Sehingga pada musim hujan walau dalam jumlah yang paling minimal, jatuhan air hujan akan dapat ditahan oleh sistem akar kelor, dan pada musim kemarau “tabungan” air sekitar akar kelor akan menjadi sumber air bagi tanaman lain. Juga karena sistem akar kelor cukup rapat, bencana longsor jarang terjadi. Sama seperti di Lembah Rift, di kawasan ini pun pada lahan di antara pohon kelor dijadikan untuk penanaman banyak jenis tanaman pangan, antara lain jagung dan sorgum, juga sayuran, serta lebih jauhnya lagi untuk tanaman industri seperti kopi, kapas, lada, bahkan tebu. Sangat unik adalah kebiasaan penduduk sekitar Arba Minch yang memiliki lahan terbatas, mulai dari sekitar 0,1 ha atau 1.000 meter persegi, atau hanya ratusan bahkan puluhan meter persegi saja. Sehingga pohon kelor hanya dijadikan pagar hidup, pembatas tanah ataupun pohon perambat sama seperti di Indonesia.

Akan tetapi hasilnya, kalau daunnya dapat langsung digunakan sebagai sayuran, maka bunganya akan tetap dipelihara hingga menjadi buah dan menghasilkan biji yang dapat dijual kepada perusahaan asing yang memerlukan untuk pembuatan tepung atau minyak sebagai bahan baku pembuatan obat dan kosmetik bernilai tinggi.

Salah satu sifat yang menguntungkan untuk membudidayakan pohon kelor yang sudah diketahui sejak lama, yaitu minimnya penggunaan pupuk dan jarang diserang hama (oleh serangga) ataupun penyakit (oleh mikroba). Sehingga biaya untuk pemupukan dan pengontrolan hama dan penyakit relatif sangat murah. Bahkan, dari pengalaman para petani kelor yang sudah lama berkecimpung, diketahui bahwa pemupukan yang baik adalah berasal dari pupuk organik, khususnya berasal dari kacang-kacangan (misal kacang hijau, kacang kedelai ataupun kacang panjang) yang ditanamkan sekitar pohon kelor. Juga pengalaman panjang secara tradisi penggunaan tanaman kelor sebagai bahan berkhasiat obat di kawasan tersebut adalah bahwa akarnya sangat baik untuk pengobatan malaria, mengurangi rasa sakit, penurun tekanan darah tinggi, dan sebagainya, sedang daunnya untuk penurun tekanan darah tinggi, diare, diabetes melitus (kencing manis), dan penyakit jantung.

Perlu untuk diketengahkan manfaat biji kelor yang sudah mulai dikembangkan melalui Program UNDP, yaitu sebagai bahan pengendap/koagulator untukmenjernihkan air secara cepat, murah dan aman, seperti di ITB. Yaitu dengan nilai pH yang berbeda, maka antara 100-150 mg bubuk/serbuk/liter air, memberikan hasil turbiditas tinggi pada air (800-10.000 FTU), kalau dibandingkan dengan koagulan umum seperti Al2(SO4)3 yang baru efektif pada pH 7 saja.

Juga kandungan senyawa yang terdapat pada serbuk biji kelor memiliki sifat antimikroba, khususnya terhadap bakteri. Sehingga kalaupun di dalam air terdapat bakteri Coli (salah satu yang disyaratkan tidak terdapat di dalam air minum), akan tereduksi atau mati. Serta, menurut perhitungan yang sudah diuji coba oleh tim ahli dari UNDP, maka kebutuhan biji kelor untuk pengolahan air minum di kawasan pantai atau rawa, cukup 2-3 pohon dewasa selama setahun dengan keluarga sebanyak 6-8 orang, dengan perhitungan kebutuhan air sekitar 20 l/hari/ jiwa.

http://carahidup.um.ac.id

Hubungi 085755459098 - Untuk Produk Kapsul Morifera Daun